Dandim 0313/KPR Ikut Lepas Pawai Budaya Dalam Rangka Bagholek Godang

BANGKINANG - Ribuan masyarakat Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar, antusias tumpah ruah turun ke jalanan dalam rangka memeriahkan Festival Pawai Budaya Bagholek Godang Sempena peringatan HUT Provinsi Riau ke-65 dan HUT Republik Indonesia ke-77. Sabtu 6/8/2022.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Wakil Ketua DPRD Kampar Fahmil,  Sekda Kampar Drs. Yusri, M.Si, Dandim KPR 0313 /KPR Letkol Arh Mulyadi, Kajari Bangkinang Arief Budiman, SH, MH, Danyon 132 /BS Letkol Inf. Ahmad Fauzi, Kapolres Kampar yang diwakili oleh AKP Deni Yusra, Mewakili Bupati Rokan Hulu Sekretaris Perpustakaan Rohul Nelly, SS, Vice presiden sales IMTEK Shinta Nasution serta para Pejabat dan Kepala OPD di Lingkungan pemkab Kampar.

Pawai budaya tersebut dilepas langsung oleh Penjabat Bupati Kabupaten Kampar, Dr. H. Kamsol, M.M. Di Dampingi oleh Komandan Kodim 0313/Kpr Letkol Arh Muliyadi, S.I.P. di depan Rumah Dinas Bupati di Jalan Prof M Yamin, Kelurahan Langgini. Kabupaten Kampar.

Dr. H. Kamsol, M.M. menjelaskan, pawai budaya atau Karnaval Bagholek Godang ini merupakan upaya pemerintah daerah dalam mempertahan adat istiadat dan budaya berharga di Kampar.

"Ini merupakan warisan nenek moyang kita bersama," kata pria yang pernah menjadi Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Riau ini. 

Dr. H. Kamsol, M.M. menerangkan, perkembangan zaman yang terus bergulir mempengaruhi perkembangan adat istiadat dan budaya. Begitu juga halnya dengan adat dan budaya Kabupaten Kampar yang mulai terkikis oleh waktu.

"Dengan adanya event pawai adat Kabupaten Kampar ini dapat kembali menghidupkan adat dan budaya Kampar tercinta ini," jelas Kamsol.

Pada kesempatan tersebut Komandan Kodim 0313/Kpr Letkol Arh Muliyadi, S.I.P. juga memberikan apresiasi serta dukungan kepada pemerintah Kabupaten Kampar dalam pelaksanaan kegiatan Karnaval dan Pawai Budaya Bagolek Godang Kabupaten Kampar Tahun 2022.
 
"Adat dan budaya merupakan ciri serta jati diri sebuah daerah, seperti kata pepatah "lain lubuk lain pula ikannya" adat dan budaya tidak hanya perlu dilestarikan guna mempertahankan peninggalan nenek moyang. Namun juga perlu direvitalisasi dan diimplentasikan kedalam kehidupan sehari-hari, sehingga adat dan budaya bisa mendarah daging pada setiap insan masyarakat dikabupaten Kampar. Ungkap Dandim 0313/Kpr
 
"Dengan pawai ini diharapkan generasi muda dapat mengenal adat istiadat dan budaya nenek moyangnya, adat Istiadat dan budaya tanah kelahirannya,  sehingga sebegai gemarasi muda mereka dapat  mejaga dan melestarikannya untuk anak cucu dimasa depan" Lanjut Letkol Arh Muliyadi. S.I.P.

Selanjutnya Dr. H. Kamsol, M.M. juga menambahkan bahwa adat istiadat harus tetap terjaga dan tidak boleh hilang dimakan zaman. Dengan demikian akan tercipta saling menghargai, menghormati dan bersatu dalam keberagaman serta kepedulian tinggi.

Letkol Arh Muliyadi, S.I.P. mengatakan Pawai ini merupakan kegiatan yang positif sebagai alat pemersatu. Pasalnya dengan adanya kebersamaan, semua masyarakat Kampar bisa saling mengenal, saling menjaga dalam melestarikan adat budaya Kabupaten Kampar.

Karnaval dimulai dengan penampilan Kendaraan Tempur Alutsista TNI AD, yang Terdiri Dari Satuan-Satuan dibawah Jajaran Korem 031/Wb. Seperti ANOA, RUDAL STARSTREAK, dll, kemudian ada marching band dari Satpol PP Kabupaten Kampar. Selanjutnya secara bergantian disusul oleh perwakilan dari instansi pemerintah, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan masyarakat kecamatan, desa hingga paguyuban yang ada dikabupaten Kampar.

Meski Kabupaten Kampar dikenal sebagai daerah uwang ocu dan melayu, karnaval ini juga menampilkan seni budaya dari daerah lain. Seperti Budaya Sunda, Jawa, budaya Nias, Sumatra Barat serta daerah lainnya dari ragam belahan Nusantara.

Masyarakat peserta pawai berjalan hingga satu kilometer menuju Lapangan Merdeka. Di lokasi ini yang akan digelar Pameran Alutsista TNI dan bazar dan Produk UMKM.

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait