Pasca Covid-19, Kasus Stunting Melonjak Signifikan, Ini Kata Sekda Kampar
BANGKINANG - Terjadinya peningkatan Kasus stunting ini mengejutkan karena selama dua tahun ini terutama sejak terjadinya wabah Covid-19 dimana fokus dalam pengulangan penyebaran Covid-19, protokol kesehatan memberikan dampak yang luar biasa dalam peningkatan kasus stunting khsusunya di Kabupaten Kampar. Dimana sebelumnya hanya terdapat 10 Lokus stunting pada tahun 2019.
Hasil Audit Kasus stunting tahun 2022 terdapat kasus sebanyak 1.300 anak, bayi yang terkena stunting di 21 Kecamatan dan 250 Desa Kelurahan, ini perlu komitmen dan keseriusan kita dalam penanganan ini, jangan hanya bersifat kegiatan seremonial tapi dalam bentuk nyata yang ditujukan kepada penurunan stunting yakni Remaja yang akan menikah, Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan balita di bawah dua tahun.
Demikian dilatalan Sekretaris Daerah Drs. H. Yusri., M.Si saat membuka Diseminasi Audit Kasus Stunting bersama dengan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kampar yang diadakan di Aula Kantor Bupati Kampar di Bangkinang, Kamis (22/09).
Pembukaan Desiminasi Audit Kasus Stunting ini di hadiri oleh Direktur KB Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Martin Suanta, SE, M. Si, Plh Kepala DPPKBP3A Provinsi Riau Raja Siti Nuraisyiah, S. Sos, M. Si, koordinator bidang Perwakilan Provinsi Riau Supriyadi, Kepala DPPKBP3A Kampar Edi Afrizal dan Kepala OPD terkait, Tim pakar Satgas Stunting Provinsi Riau Dr Faradhlillah Hallusia, S. Pa, Dr. Erry Sabani, S. Pog , Dedi Rokhyani, SKM, M. Kes Meylani Indramayu, S. Pi, M. Psi, Camat Selaku Ketua TPPS Kecamatan se Kabupaten Kampar, Ketua TP PKK se Kabupaten Kampar.
Kegiatan dengan thema Kampar Sehat Tanpa Stunting (Kampar Santiong), Keluarga Keren Cegah Stunting tersebut diharapakan mampu meberikan informasi dan kondisi ril kasus stunting di Kabupaten Kampar, sehingga mudah bagi kita dalam pengambilan kebijakan," Kata Yusri.
Problem kita saat ini bertambahnya lokus maupun jumlah yang sangat signifikan, ini menjadi perhatian bagi kita semua, perlu komitmen dan keseriusan seluruh elemen dan instansi maupun pihak swasta dan pengusaha" Pinta Yusri.
Dikatakan Yusri Bahwa sesuai Perpres nomor 27 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, adanya pendekatan pencegahan lahirnya Balita melalui pendampingan keluarga beresiko stunting.
Menyikapi ini Pemkab Kampar telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kampar, melakukan
Audit Kasus Stunting, pembentukan tim pakar, dan melakukan Pra Desiminasi stunting" Kata Yusri.
Dari sampel audit yang dilakukan di desa Tj Berulak dan Desa Naumbai Kecamatan Kampar terhadap 14 ibu hamil terdapat 7 anak dengan kasus stunting Ini telah dilaporkan ke BKKBN Provinsi Riau dan Pusat.
Selaku ketua TPPS Kabupaten Kampar dari pengukuran secara keseluruhan di Kabupaten Kampar terdapat 1.300 di 21 Kecamatan dan 250 desa Di Kampar.
Oleh sebab itu seluruh elemen dapat mengambil peran baik di tingkat kecamatan dan desa, Penurunan Stunting menjadi prioritas kita semua dan TPPS.
Namun setelah kita audit kita mengambil kesimpulan bahwa dari semua lokus tidak semua terdapat kasus stunting, bahwa dengan adanya Covid-19 terjadi perubahan yang signifikan sehingga terdapat angka 1.300 kasus. Ini problem bagi kita semua dan kita harus mencari formula dan solusi,"tegas Yusri.
Hal ini juga dapat kita sinergikan dengan CSR perusahaan, dukungan pihak swasta sangat di perlukan dalam menciptakan generasi masa depan ini," kata Yusri.
Selama 2 Tahun kedepan kita harus megaawal terhadap asupan gizi," tegas Yusri.
Kaloborasi antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten dalam percepatan ini sangat penting, regulasi dan aturan menjadi acuan bersama,"pintanya.
Jadilah Pelopor dalam penurunan stunting, jadikan ibadah, keikhlasan dalam melaksnakan tugas mulia, penentu masa depan dan generasi bangsa," kata Yusri lagi.
Terkahir Yusri meminta agar Nara Sumber dari pusat, Provinsi dapat memberikan pencerahan dalam panggangan dan penurunan stunting khususnya di Kabupaten Kampar.
Komentar Via Facebook :