Penyakit Ngorok Serang Hewan Ternak di Kampar Kiri

dr Deyus Herman, Kabid Keswan Disbunnakkeswan Kampar

BANGKINANG - Penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau penyakit ngorok menyerang hewan ternak di Desa Kuntu, Padang Sawah dan Domo Kecamatan Kamparkiri,  Kabupaten Kampar.

"Sekarang hewan ternak kerbau dan sapi yang sakit  dilakukan pengobatan, yang sehat divaksin," jelas Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Kesehatan Hewan Syahrizal melalui Kabid Kesehatan Hewan  drh Deyus Herman, Senin (6/3).

Deyus Herman mengatakan, 
diduga virus SE ini menyerang hewan ternak di Kuntu, Padang Sawah dan Domo karena arus lalulintas ternak.

Penyakit SE ini menyerang hewan ternak di Telukkuantan Kabupaten Kuantan Singingi dan dikhawatirkan yang menyebarkan virus SE ini ke Kamparkiri. Penyakit ngorok ini  munculnya karena perubahan cuaca pancaroba. Kabupaten Kampar sudah masuk endemi. Tinggal kondisi ternak apakah kurang makan, kurang fit itu akan muncul.

"Kalau dulu sifatnya separodis, kini yang paling banyak penyakit SE menyerang hewan ternak di XIII Koto Kampar. Yang perlu diawasi lalulintas hewan ternak," jelas Deyus Herman. 

Deyus Herman mengatakan, yang dikhawatirkan masyarakat yang punya hewan ternak akan dampak SE ini, karena itu mereka menjualnya dengan harga yang murah bisa Rp1 juta sampai Rp2 juta per ekor. 

"Kita akan titik beratkan untuk pengawasan lalulintas hewan ternak dan vaksinasi. Sekarang ini difokuskan untuk vaksinasi," jelas Deyus Herman.

Deyus Herman menambahkan, langkah-langkah ke depan yang dilakukan melakukan pengawasan lalulintas hewan ternak, mengadakan vaksinasi, dan memperhatikan pakannya.


Seorang pemilik hewan ternak sapi  Muharramai mengatakan, penyakit ngorok menyerang ternaknya sapi yang mengakibatkan kematian. Baru sekitar sepekan yang lalu dan menyebabnya sapi nya mati.

"Sebelum sapinya ditemukan mati, mulut sapinya berbusa. Sudah banyak hewan ternak milik masyarakat Kuntu yang mati," jelas Muharramai.

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait