Anak di Kampar Tetlibat Prostitusi Online, Ini Langkah yang Diambil DPPKBP3A
BANGKINANG - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Kampar telah melakukan Asesmen terhadap keempat orang anak yang terjaring razia rutin Satpol PP pada Kamis malam (4/5) kemarin yang diduga terlibat Prostitusi Online.
Lindawati Kepala UPTD PPA Kampar mengatakan, bahwa pihaknya sudah melakukan pemanggilan terhadap keempat orang anak yang terlibat Prostitusi Online di salah satu penginapan di Kota Bangkinang yang terjaring razia Satpol PP, Kamis malam kemarin.
"Kita telah memanggil orangtua dan anak yang menjadi korban serta melakukan Asesmen, edukasi dan konsling, sehingga kejadian seperti ini tidak terulang lagi," ungkap Linda, Senin (8/5/2023).
Selain empat orang anak yang masih dibawah umur ini juga ada seorang Pria yang berusia 32 tahun yang dikembalikan ke Satpol PP untuk penanganannya karena bukan tergolong anak - anak lagi.
"Namun sebelumnya kita sudah mengecek Barang Bukti (BB) yang ada seperti Aplikasi Mi Chat dan video lalu dapat disimpulkan dan diduga Pria ini adalah Mucikarinya," tambah Linda.
Linda menegaskan, mengingat Kampar adalah Serambi Mekkah Riau. Agar semua pihak bisa menindaklanjutinya agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
"Keempat anak tersebut dengan membuat surat perjanjian, kita sudah pulangkan ke orangtuanya masing - masing," sebut Linda.
Sementara itu Kadis PPJBP3A Kampar Edi Afrizal menuturkan, dengan tingginya tingkat kekerasan terhadap anak dan perempuan baik itu keketasan fisik maupun seksual, Dinas PPKBP3A Kampar akan melakukan langkah - langkah pencegahan tentunya dengan betklaborasi dengan Dinas atau Instansi terkait.
"Salahsatu pemicu atau penyebab terjadinya hal - hal negatif pada anak seperti Prostitusi Online yang baru - baru ini terungkap oleh Satpol PP adalah pengaruh medsos dan kurangnya pengawasan dari orangtua dusamping ada juga faktor ekonomi," kata Edi.
Untuk itu kata Edi buat orangtua harus meningkatkan pengawasan setiap waktu kepada anak - anaknya dan memperhatikan setiap gerak - gerik anak yang mencurigakan. Kita terus mensosialisasikan hal ini kepada setiap orangtua pada kegiatan - kegiatan yang dilaksanakan DPPKBP3A," pungkasnya.
(Adv)
Komentar Via Facebook :