Pos Cek Poin XIII Koto Kampar Diaktifkan Lagi, Antisipasi Antraks

BANGKINANG - Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disbunnakkeswan) Kampar kembali mengaktifkan pos cek poin di XII Koto Kampar untuk mengawasi lalu lintas  hewan ternak di perbatasan.

 Hal ini dilakukan untuk mencegah wabah penyakit Antraks menyerang ternak di wilayah Kabupaten Kampar.

Kepala Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan (DisbunnakKeswan) Kampar Ali Sabri melalui Kabid Kesehatan Hewan dr Deyus Herman mengatakan, untuk mengantisipasi wabah penyakit Antraks, kembali diatifkan pos cek poin di XII Koto Kampar. Wabah Antraks ini sudah menyerang ternak di daerah Jogjakarta.

‘’Untuk antisipasi Disbunnak Keswan melakukan berbagai langkah, salah satunya mengatifkan Kembali pos cek poin di XII Kota Kampar. Ini untuk mengawasi lalu lintas hewan ternak di perbatasan agar wabah penyakit Antrak tidak masuk ke daerah Kabupaten Kampar. Kampar dan Riau belum ada kasus penyakit Antaks ini,’’ jelas Deyus Herman, Ahad (16/7).

Untuk antisipasi, Deyus menambahkan untuk ternak dari luar daerah Riau akan dilalukan pengecekan di posko cek poin.

Deyus mengimbau masyarakat, kalau ada menemukan gejela ternak terserang penyakit Antraks segera melapor ke petugas. Ciri-ciri ternak terserang Antarks ini adalah keluar darah di mulut, hidung, anus, pori-pori, lubang telinga.

‘’Kalau  memasukkan ternak dari luar daerah Riau, harus betul-betul dicek. Terutama ternak yang dari Jogjakarta, dan daerah Jawa. Ternak yang diserang penyakit Antraks ini sapi, kambing, dan domba. Tetapi lebih dominan sapi dan kambing,’’ jelas Deyus.

Deyus menjelaskan, Antraks ini disebakan oleh bakteri yang hidup di tanah. Bakteri menghasil spora yang dapat bertahan bertahun-tahun dalam tanah. Penyakit zinosis ini bisa menular kepada hewan dan juga ke manusia.

‘’Daging ternak yang terserang penyakit Antraks ini tidak boleh dikonsumsi. Kalau ada gejala Antraks ini, ternak langsung dikubur dan dibakar,’’ jelas Deyus.***

 

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait