Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Targetkan Produksi Padi, Mulai Tanam Padi di Lahan 500 Hektare

Plh Kabid Produksi Budi Hantana

BANGKINANG – Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura terus meningkatkan produksi padi dengan mulai penanaman padi IP 200 di 500 hektare lahan persawahan. Ini untuk membantu pemerintah dalam ketahanan pangan. 

 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kampar Nur Ilahi Ali melalui Kabid Produksi Budi Hantana menyampaikan, saat ini untuk penanam padi sawah IP200 di lahan 500 hektare sudah dilakukan. Saat ini masuk dalam tahap pemupukan.

‘’Untuk penanam padi sawah yang sekarang ini memakai bibit Bujang Merantau varietas dari Sumatera Barat,’’ jelas Budi Hantana saat ditemui di kantor Dinas Pertanian, Senin (4/9/2023).

 Budi Hantana menambahkan, alasan memakai bibit padi Bujang Merantau, mudah beradaptasi. Bibit Bujang Merantau ini produksinya bisa mencapai 7,7 ton per hektare.

‘’Bibit Bujang Merantau ini cocok dengan target kita yakni peningkatan produksi padi,’’ jelas Budi Hantana.

Budi Hantana menambahkan, penanam padi IP200 ini ditanam di areal 500 hektare lahan persawahan  yang tersebar di Kecamatan Salo, Kecamatan Kuok, Kecamatan Bangkinang, Kecamatan Kampar, Kecamatan Kampa, Kecamatan Rumbio Jaya dan Kecamatan Tapung.

Budi Hantana mengatakan, untuk sementara ini untuk irigasi untuk menunjang produksi padi sawah seharusnya sudah banyak direhab. Memang sampai saat ini dibantu dengan hujan petani bisa mengolah dan menanam.

‘’Kami mengimbau untuk petani padi sawah dapat memanfaatkan sarana produksi (saprodi). Mudah-mudahan dibantu oleh dinas, target kita peningkatan produksi padi dapat tercapai. Misalnya biasanya 4 ton per hektare bisa mencapai 6 ton sampai 7 ton per hektare,’’  jelas Budi Hantana.

Budi Hantana mengharapkan hasil panen padi sawah ini hendaknya dipasarkan untuk lokal. Diutamakan untuk kebutuhan lokal dulu.

‘’Karena kita masih banyak kekurangan beras. Karena itu, kita dari dinas bersama para petani menargetkan produksi padi," tegas Budi Hantana.

Untuk antisipasi serangan hama, Budi Hantana mengatakan, ada Petugas Organisasi Penggangguq Tumbuhan (POPT) yang mendampingi petani untuk menganalisa hama. Kalau butuh obat dan pengendalian, POPT akan melaporkan ke dinas.

"Selain bantuan bibit, pihak dinas juga membantu pupuk dekomposer, amelioran, PTT buah dan daun," kata Budi Hantana.

(*)

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait