Sapi Mati Mendadak di Kota Garo, Ini Penjelasan Disbunnakkeswan Kampar

Drh. Deyus Hermawan Kabid Keswan

BANGKINANG– Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disbunnak Keswan) Kampar telah menerima laporan sapi mati mendadak di Desa Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disbunnak Keswan, drh. Deyus Herman mengatakan, kasusnya sama dengan di Desa Sei Kijang. Sapi diduga keracunan.

Ia membenarkan, bangkai Sapi ditemukan di dalam areal perkebunan Kelapa Sawit PT Nagamas.

“Infonya, mereka (perusahaan) baru menyemprot rumput. Jadi, Sapi itu merumput di lokasi itu pula,” katanya tulis tribunpekanbaru.com, Senin (16/10/2023).

Menurut dia, kasus tersebut sudah dilaporkan ke Kepala Desa setempat. Selanjutnya Kades mengadakan pertemuan dengan para pihak.

Deyus mengaku sudah menghubungi pemilik hewan ternak. Peternak menyatakan tidak menuntut karena merasa salah menggembalakan di areal perusahaan.

“Kita sudah menyarankan ternak harus dikandangkan,” tandasnya. Ia juga mengarahkan petugas lapangan untuk memberi saran kepada Kades untuk membuat Peraturan Desa.

Perdes itu tentang larangan menggembalakan hewan ternak di areal perusahaan. Sebab perusahaan sering melakukan perawatan dengan menyemprot rumput.

“Kalau ternak, karena dia butuh makan rumput, ya semua dimakannya,” katanya.

Ia mengatakan, konflik antara perusahaan dengan hewan ternak yang dibebasliarkan di dekat lokasi Perusahaan sudah sering terjadi.

Ia mengaku dilema dalam pengaturan hewan ternak. Di satu sisi, populasi hewan ternak tinggi di Tapung Hilir. Sisi lain, di wilayah itu juga banyak areal perusahaan.

“Lahan untuk pengembalaan ternak sudah banyak jadi perkebunan sawit dan banyak juga ternak yang dibacok gara gara masuk lahan perkebunan,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia menilai perlu adanya kesepakatan antara desa dengan perusahaan dan masyarakat.***

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait