Resahkan Masyarakat, 6 Anak Punk di Kampar Dijaring SatPol PP dan Tim Terpadu
BANGKINANG - Sebagai Aparatur Pemerintah penegakan Peraturan Daerah (Perda) serta menjaga ketentraman dan ketertiban umum, Satuan Polisi Pamong Praja (SatPol PP) Kabupaten Kampar melakukan patroli rutin.
Seperti yang dilakukan Rabu malam (13/12) SatPol PP bersama UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan Dinsos berhasil empat orang anak yang merupakan satu keluarga yang menjadi korban eksploitasi oleh orangtuanya.
"Benar tadi malam kita bersama tim terpadu dari UPTD PPA dan Dinas Sosial telah mengamankan empat orang anak yang terindikasi di eksploitasi oleh orangtuanya dengan membawa barang rongsokan dengan duduk di pinggir jalan dengan berharap belas kasihan orang yang melintas. Di simpang lampu merah TK pertiwi dan depan Indomaret depan BRI jalan Jendral Sudirman Bangkinang," ujar Syawir Kabid Gakda SatPol PP Kampar, Kamis (14/12/2023).
Selain itu kata Syawir, tim terpadu juga mengamankan tiga orang anak Punk simpang lampu merah Lapangan Merdeka Bangkinang dan sisanya lolos dari penertiban tim terpadu.
"Kita juga menjaring tiga orang anak Punk yang keberadaannya sudah meresahkan masyarakat dan sisanya berhasil meloloskan diri, namun Alhamdulillah pagi hari tadi kita berhasil mengamankan kembali tiga orang anak Punk. Dengan demikian ada enam orang anak Punk yang berhasil kita amankan," sambung Syawir.
Sementara iru Kasat Pol PP Kampar Arizon mengatakan, keempat anak yang menjadi korban eksploitasi tersebut langsung tadi malam diserahkan ke UPTD PPA untuk dilakukan assesmen dan pemanggilan orangtuanya dan untuk keenam orang anak Punk yang berhasil terjaring juga sudah kita serahkan ke Dinas Sosial Kampar untuk dilakukan assesmen dan pembinaan.
"Selaku penyelenggara ketertiban dan ketentraman saya menghimbau kepada orang tua yang mempunyai anak remaja atau ABG bauk yang masih sekolah maupun yang tidak sekolah agar selalu melakukan pemantauan terhadap aktifitas anak - anak kita dan jangan sampai kita yang mengeksploitasi anak apalagi untuk meminta - meminta sehingga membuat keresahan du Kota Bangkinang," kata Arizon.
(*)
Komentar Via Facebook :