Patut Dicontoh! BUMDes Ini Mampu Bagikan THR Rp 1 Juta Keseluruh KK di Desanya

Kepada Desa Kondangan membagikan momen bersama warga yang mendapat THR
DETAKKAMPAR.ID - Menjelang hari raya Idulfitri 1446 Hijriah, Pemerintah Desa Kondang, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, membagikan Tunjangan Hari Raya (THR) ke seluruh kepala keluarga di desa tersebut.
Hal ini sontak menaril perhatian publik se tanah air. Bagaimana tidak, ditengah banyak daerah dan desa yang kesulitan akibat pengurangan dana dan efisiensi, desa ini justru membuat gebrakan program yang tidak biasa.
Menurut penelurusan dari sejumlah informasi, program THR Rp 1 juta per kepala keluarga ini bisa dilakukan, karena desa Kondangan berhasil mengelola potensi desa, sehingga mampu menghasilkan pemasukan dan akhirnya mampu berbagi THR dari hasil Pendapatan Asli Desa (PADes).
Dwi Harno, pendamping lokal desa, sebagaimana dikutip dari media, mengaku salut dengan kepiawaian Kepala Desa dan perangkat yang ada di desa Kondangan. Sebab THR bukan hanya dibagikan kepada kepala keluarga, tapi juga guru ngaji yang ada di desa tersebut.
Dijelaskannya, desa Kondangan memiliki 142 kepala keluarga. Seluruhnya mendapatkan THR, tidak membedakan keluarga yang mampu ataupun yang tidak mampu. Kecuali para perangkat desa, tidak mendapat THR sebagai bentuk transparansi dan keseriusan Pemdes dalam mengelola PAD desa tersebut.
Setelah ditelisik, ternyata desa ini setiap tahunnya mengalokasikan anggaran untuk pembelian aset berupa lahan atau kebun, sedikit, demi sedikit hingga saat ini ada 42 hektare lahan yang sudah produktif.
Lahan tersebut dikelola BUMDes setempat. Bahkan didesa ini juga telah berkembang program integrasi sawit sapi, yang terbilang sukses. Sapi tersebut awalnya bantuan dari pemerintah 14 Ekor, tahun 2023, dan saat ini sudah berkeembang menjadi 37 ekor.
"THR kali ini merupakan tahun kedua. Di tahun 2024 lalu masing-masing per KK hanya mendapat 250 ribu. Sedangkan tahun ini sudah meningkat menjadi Rp 1 Juta per KK. Dana yang dibagikan tersebut merupakan Sisa Hasil Kerja (SHK) yang sebagian pendapatan sudah masuk ke dalam pendapatan desa," ungkap Dwi Harno.
Sebagai pendamping di desa tersebut, Dwi Harno mengakui kepiawaian Kades Kondangan, Suhendro. Menurutnya, sang Kades hidup sangat bersahaja. Mobil yang ia miliki bahkan sering digunakan sebagai ambulan untuk keperluan mengantar jemput ketika ada warga sakit di desa tersebut.
“Desa Kondang belum punya ambulans tapi tahun ini sudah dianggarkan,” jelasnya.
Kesuksesan BUMDes desa Kondangan ini, patut menjadi contoh bagi desa- desa yang ada di seluruh Indonesia. Khususnya bagaimana mengelola keuangan desa yang transparan dan menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakatnya.
Komentar Via Facebook :